:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2730615/original/086111500_1550381362-apple-02.jpg)
Liputan6.com, Jakarta – Apple akhirnya bergerak maju dengan proyek iPhone lipat setelah sempat tertahan mangkrak sebelumnya. Menurut laporan dari Business korea, masalah utama lipatan pada layar atau crease dianggap terlalu mencolok oleh perusahaan di Cupertiono.
Tapi sekarang, masalah itu berhasil diatasi oleh Samsung Display. Laporan menyebut hanya Samsung Display yang berhasil mengembangkan solusi untuk masalah lipatan ini.
Ini jadi langkah besar bagi Samsung Display yang selama beberapa tahun terakhir mengalami penurunan pangsa pasar di industri layar lipat.
Mengutip GSM Arena, Rabu (16/4/2025), Apple biasanya menggunakan kombinasi pemasok layar dari Samsung, LG, sampai BOE. Tapi kali ini, Samsung Display akan menjadi satu-satunya penyedia panel untuk iPhone lipat pertama.
Bocoran Spesifikasi iPhone Lipat
iPhone lipat diinfokan bakal hadir dengan layar OLED 5,5 inci di bagian luar dan layar utama 7,8 inci yang bisa dilipat seperti buku. Desain ini jelas akan menjadi pesaing langsung Galaxy Z Fold8 milik Samsung.
Soal harga iPhone lipat, perangkat ini akan dibanderol dengan cukup mahal. Estimasi awal menyebut harga iPhone lipat bia tembus lebih dari 2000 dolar atau sekitar Rp 32 jutaan.
Ditambah, dengan adanya tarif impor baru-baru ini, harga bisa saja lebih tinggi dari perkiraan. Apple sendiri juga belum menetapkan target produksi final.
Kendati begitu, sumber internal menyebut perusahaan berbasis di Cupertino menargetkan setidaknya 9 juta unit iPhone per tahun, dan bisa mencapai hingga 15 juta unit jika respons pasar positif.
Jika semuanya sesuai rencana, HP layar lipat Apple ini dijadwalkan meluncur pada paruh kedua tahun 2026.
Tim Cook Ungkap Alasan Apple Masih Produksi iPhone di China
… Selengkapnya
Di sisi lain, CEO Apple Tim Cook kembali menjadi sorotan publik setelah sebuah video wawancaranya menjadi viral di media sosial.
Dalam video tersebut, Cook menjawab pertanyaan yang telah lama menjadi bahan diskusi: mengapa Apple masih memproduksi sebagian besar iPhone dan perangkat lainnya di China?
Jawabannya, menurut Cook, bukan karena biaya tenaga kerja yang murah, sebagaimana banyak orang percaya. Namun, ada alasan lain yang jauh lebih kompleks dan strategis.
Mengutip Money Control, Senin (14/4/2025), dalam kesempatan itu, Cook mengungkapkan sejumlah faktor penting yang membuat China tetap menjadi pusat utama dalam rantai pasokan dan proses manufaktur Apple, terutama iPhone.
China dan Keunggulan Ekosistem Manufaktur
Menurut Tim Cook, banyak orang di Barat keliru menganggap Apple memilih China dalam produksi iPhone karena murahnya tenaga kerja.
Faktanya, menurutnya, biaya tenaga kerja di China telah meningkat tajam dalam satu dekade terakhir, dan bukan lagi menjadi negara dengan buruh berupah rendah seperti anggapan lama.
Yang membedakan China dari negara-negara lain, Cook mengatakan, adalah skala dan kedalaman infrastruktur manufakturnya.
Selain itu, di China, ada tenaga kerja yang sangat terampil dalam bidang-bidang khusus seperti perakitan komponen elektronik, pengelasan presisi, pemrosesan logam, dan pengoperasian peralatan industri berskala tinggi.
“Kalau Anda ingin mengumpulkan insinyur yang paham betul soal pengoperasian peralatan industri dalam jumlah besar, di Amerika Serikat mungkin hanya bisa mendapatkan segelintir,” ujar Tim Cook.
Namun, Cook menuturkan lebih lanjut, hal berbeda bisa ditemukan di China. “Anda bisa mengisi beberapa lapangan sepak bola penuh dengan para insinyur seperti itu,” ucapnya.
Keterbatasan Sumber Daya di AS
… Selengkapnya
Meski Apple merupakan perusahaan asal Amerika Serikat dan telah membuka fasilitas manufaktur dalam negeri seperti di Texas, Cook menegaskan, tidak mungkin memindahkan seluruh proses produksi iPhone ke AS dalam waktu dekat.
Menurutnya, tantangan terbesar bukan semata pada biaya, tapi lebih pada kurangnya tenaga kerja terampil dan infrastruktur industri yang bisa mendukung produksi dalam skala besar.
Dalam laporan sebelumnya, diperkirakan jika seluruh proses pembuatan iPhone dilakukan di AS, harga jual perangkat tersebut bisa melonjak drastis.
Tak tanggung-tanggung, harga jual iPhone jika dibuat di Amerika Serikat bahkan bisa mencapai lebih dari USD 3.500, dibandingkan dengan harga saat ini yang berkisar di angka USD 1.000.
“Ini bukan sekadar soal ‘mengapa tidak membuatnya di Amerika’. Ini tentang apakah kita punya kemampuan untuk melakukan itu di sini dan kenyataannya, saat ini belum,” ujarnya.
… Selengkapnya
Leave a Reply